Hindari Mengeluh..!!! Manusia dan Medsos Bukan Tempat Mengeluh, Lalu Kepada Siapa Kita Mengeluh...???

Kita semua pasti pernah mempunyai masalah dalam kehidupan. Ada kalanya kita merasakan bahagia dan senang, ada kalanya kita merasakan sedih dan pilu. Hal ini adalah sunnatullah.

Hikmah Sholat

Shalat sebagai Rukun Islam ke dua sarat dengan makna dan hikmah yang terkait dengan aktivitas keseharian dalam kehidupan. Diantara hikmah shalat yaitu:

BERKAH MAULID NABI MUHAMMAD SAW

Kita memperingati kelahiran Nabi, kita akan mendapatkan empat perkara.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

"SELAMAT DATANG DI BLOG PUSTAKA ASLIKAN, SEMOGA BERMANFAAT"

Faktor- Faktor Penyebab Turunnya Minat Belajar Siswa

Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kesulitan belajar siswa menurut Syah (2003) terdiri dari dua macam yaitu :

a. Faktor Intern siswa
 
Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psikofisik siswa, yakni :
1. Ranah Kognitif (cipta), antara lain seperti rendahnya kapasitas atau inteligensi siswa.
2. Ranah Afektif (rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan sikap.
3. Ranah Psikomotor (karsa), antara lain seperti terganggunya alat-alat indera penglihatan dan pendengaran (mata dan telinga).

b. Faktor Ekstern siswa

Faktor Ekstern siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor ini meliputi :
1. Lingkungan keluarga, misalnya ketidak harmonisan hubungan antara ayah dengan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.
2. Lingkungan perkampungan atau masyarakat, misalnya wilayah perkampungan kumuh (slum area) dan teman sepermainan (peer group) yang nakal.
3. Lingkungan sekolah, misalnya kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat-alat belajar yang berkualitas rendah.[1]

Sedangkan menurut mahmud (1990) yaitu :

a. Faktor internal , seperti motivasi, minat dan keyakinan

1. N.Ach (Need Of Achievement) ialah dorongan/motif untuk berprestasi. N.Ach adalah suatu motif intrinsic untuk mencapai prestasi belajar dalam hal tertentu. Dorongan yang kuat berasal dari keluarga.

2. Takut gagal

Takut gagal dengan adanya perasaan cemas sangat apabila menempuh ujian, sesuatu yang baru atau memecahkan masalah yang sulit, dapat mengganggu keberhasilan dalam berprestasi. Siswa yang merasa gugup selama menempuh ujian akan memperoleh hasil yang lebih buruk daripada siswa yang tenang dan santai.

3. Takut sukses

Apabila cukup kuat, rasa takut sukses itu dapat mendorong N.Ach seseorang dan melahirkan perasaan-perasaan negative terhadap prestasi yang baik.

b. Faktor Eksternal

Faktor situasional sangat berpengaruh terhadap prestasi, misalnya situasi lingkungan yaitu lingkungan sekolah, lingkungan suasana rumah, lingkungan sekitar dan kualitas keluarga yang sangat berpengaruh terhadap tingkat prestasi akademik.[2]

Selain faktor-faktor yang bersifat umum diatas, ada pula faktor lain yang juga menimbulkan kesulitan belajar anak didik. Faktor ini dipandang sebagai factor khusus. Misalnya sindrom psikologis berupa learning disability (ketidak mampuan belajar), sindrom berarti satuan gejala yang muncul sebagai indicator adanya keabnormalan psikis yang menimbulkan kesulitan belajar anak didik. Sindrom ini misalnya disleksia yaitu ketidak mampuan belajar membaca, disgrafia yaitu ketidak mampuan belajar menulis, diskalkulia yatu ketidak mampuan belajar matematika.

Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa timbul karena adanya rasa sayang, ketertarikan pada suatu hal atau ketrampilan sehingga berdampak positif terhadap kegiatan belajar, serta keinginan atau cita-cita untuk menjadi lebih baik. Disamping minat untuk melanjutkan prestasi belajar yang baik harus ada dukungan, perhatian dan motivasi dari orang tua, guru, teman, lingkungan dalam mendukung proses belajar.

Minat seseorang berhubungan erat denga prestasinya sehingga untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi tidak cukup hanya didukung minat. Minat belajar merupakan kecenderungan yang menetap pada diri seseorang dan merasa senang pada kegiatan belajar, diikuti dengan perubahan perilaku positif pada kegiatan belajar. Minat belajar ditimbulkan karena berbagai hal antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat dan memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia. Minat belajar yang besar menghasilkan prestasi yang tinggi. Sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah.

Perasaan tidak senang akan menghambat dalam belajar karena tidak melakukan sikap yang positif dan tidak menunjang minat belajar sehingga motivasi juga sukar untuk berkembang. Kenyataannya tidak semua siswa memulai bidang studi baru karena faktor minatnya sendiri, ada yang mengembangkan pelajaran karena pengaruh gurunya, teman, atau orang tuanya. Walaupun demikian dalam jangka waktu tertentu siswa yang demikian akan mampu mengembangkan minatnya dengan segala upayanya untuk menguasai mata pelajaran tersebut sehingga siswa tersebut mampumemperoleh prestasi yang baik.

Dalam kontek itulah, yang dapat memicu turunnya minat belajar siswa serta diyakini bahwa minat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik. Tidak banyak yang dapat diharapkan untuk menghasilkan prestasi belajar yang baik dari seorang anak yang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu.


---------------------------------
[1] Muhibbin syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2003),12.
[2] Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta : PT. Hidayah Agung, 1990), 21.

Download RPP SILABUS Pendidikan Agama Islam Berkarakter SMP Kelas 7,8,9

File RPP SILABUS Pendidikan Agama Islam Berkarakter SMP Kelas 7,8,9 ini berisikan :

(1) SK dan KD (SKKD) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
(2) Pemetaan SK dan KD (SKKD) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
(3) Silabus Pendidikan Agama Islam Kelas 7,8,9
(4) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Pendidikan Agama Islam Kelas 7 Semester 1-2.
(5) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Pendidikan Agama Islam 8 Semester 1-2.
(6) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Pendidikan Agama Islam 9 Semester 1-2.
(10) Program Semester (PROMES)
(11) Program Tahunan (PROTA)
(12) KKM Kriteria Ketuntasan Minimal.

File RPP SILABUS Pendidikan Agama Islam Berkarakter SMP Kelas 7,8,9 ini tersedia dalam format file Microsoft Office Word, jadi teman - teman bisa dengan mudah untuk mengeditnya.


Bagi teman - teman yang ingin mendownload silahkan klik link dibawah :

Link Download RPP SILABUS Pendidikan Agama Islam Berkarakter SMP Kelas 7,8,9


***Semoga Bermanfaat***
 
 Jangan lupa tinggalkan komentar untuk saran dan kritik yang bersifat membangun, 
Terima kasih...........
 

Cara Meningkatkan Semangat Belajar Siswa di Rumah

Anak merupakan harapan dan kebanggaan dari setiap orang tua sehingga dapat berhasil di sekolah dengan baik. Untuk mewujudkan harapan tersebut orang tua yang bijaksana akan selalu mengikuti perkembangan serta berusaha mengetahui taraf kemampuan yang dimiliki anaknya. Berikut ini gambaran tentang cara meningkatkan semangat belajar siswa di rumah:

Mardanu (1997), mengemukakan bahwa orang tua perlu memberikan kasih sayang dan penghargaan agar dapat membentuk mental yang sehat supaya semangat belajar anak tetap ada. Kasih sayang orang tua dapat diwujudkan dalam bentuk berusaha meluangkan waktunya untuk berdialog, bergurau, berkomunikasi serta dapat memenuhi kebutuhan lainnya selain kebutuhan sekolah.

Hal terpenting adalah memberikan kasih sayang kepada anak. Terkadang anak berbuat baik, orang tua tidak memberikan reward karena hal itu dianggap biasa saja, tapi manakala sianak berbuat tidak baik, maka orang tua memberikan reaksi luar biasa dengan memberikan punisment.

Untuk memotivasi seorang anak adalah dengan menunjukkan kepada mereka bahwa mereka dicintai, tanpa sebab apapun juga, ketika anak merasakan cinta dan dukungan dari orang tua mereka, mereka merasa terlindungi dan termotivasi dalam segala sesuatu yang mereka lakukan.

Jadi kasih sayang, perhatian, ataupun dukungan dalam bentuk ketenangan keluarga, keharmonisan ataupun pemberian reward sangat dibutuhkan siswa. Sehingga siswa dapat merasakan kenyamanan, terlindungi, terayomi dan termotivasi dalam melakukan pembelajaran maupun berkarya.

Setelah melihat uraian diatas dapat dipahami bahwa cara meningkatkan belajar siswa dirumah adalah dengan memberikan kasih sayang, perhatian, dukungan dalam bentuk meluangkan waktu untuk berdialog, bergurau, berkomunikasi serta dapat memenuhi kebutuhan lainnya selain kebutuhan sekolah.

-------------------------------------
Mardanu,1997. Peranan Orang Tua dalam Upaya meningkatkan Mutu Pendidikan anak, Jakarta: Cakrawala Pendidikan.

Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pembelajaran

Jika ada seorang guru yang mengatakan bahwa dia tidak ingin berhasil dalam mengajar, adalah ungkapan seorang guru yang sudah putus asa dan jauh dari kepribadian seorang guru. Mustahil setiap guru tidak ingin berhasil dalam mengajar. Apalagi jika guru itu hadir ke dalam dunia pendidikan berdasarkan tuntutan hati nurani. Panggilan jiwanya pasti merintih atas kegagalan mendidik dan membina anak didiknya.
Betapa tingginya nilai suatu keberhasilan, sampai-sampai seorang guru berusaha sekuat tenaga dan pikiran mempersiapkan program pengajarannya dengan baik dan sistematik. Namun terkadang keberhasilan yang dicita-citakan, tetapi kegagalan yang ditemui, disebabkan oleh berbagai faktor sebagai penghambatnya. Sebaliknya, jika keberhasilan itu menjadi kenyataan, maka berbagai faktor itu juga sebagai pendukungnya.
Dalam pembelajaran terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran diantaranya yaitu :

1. Tujuan
Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Kepastian dari perjalanan proses belajar mengajar berpangkal tola dari jelas tidaknya perumusan tujuan pengajaran. Tercapainya tujuan sama halnya keberhasilan pengajaran.
Sedikit banyaknya perumusan tujuan akan mempengaruhi kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru, dan secara langsung guru mempengaruhi kegiatan belajar anak didik. Guru dengan sengaja menciptakan lingkungan belajar guna mencapai tujuan. Jika belajar anak didik dan kegiatan mengajar guru bertentangan, dengan sendirinya tujuan pengajaran pun gagal untuk dicapai.

2. Guru
Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Tanpa guru bagaimanapun bagus dan idealnya suatu strategi tidak mungkin bisa diaplikasikan. Keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran akan tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, tekhnik dan taktik pembelajaran.
Guru dalam proses pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Guru tidak hanya berperan sebagai model atau teladan bagi siswa tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran. Dengan demikian efektivitas proses pembelajaran terletak dipundak guru. Oleh karenanya, keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru. Guru sangat menentukan bagi keberhasilan anak mengingat guru adalah pengajar, pembimbing dan penuntun anak.
Menurut Dunkin (1974) ada sejumlah aspek yang dapat mempengaruhi kualitas proses pembelajaran dilihat dari faktor guru diantaranya:
a. Teacher formative experience, meliputi jenis kelamin serta semua pengalaman hidup guru yang menjadi latar belakang sosial mereka. Yang termasuk aspek tersebut adalah tempat kelahiran guru termasuk suku, latar belakang budaya dan ada istiadat, keadaan kelularga dari mana guru itu berasal.
b. Teacher trining experience, meliputi pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan aktivitas dan latar belakang pendidikan guru misalnya pengalaman latihan profesional, tingkatan pendidikan, pengalaman jabatan.
c. Teacher properties, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat yang dimiliki guru misalnya sikap guru terhadap siswa, kemampuan atau intelegensi guru, motivasi dan kemampuan dalam penguasaan materi pelajar.

3. Anak Didik (siswa)
Menurut Dunkin, faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dilihat dari aspek siswa meliputi :
a. Latar belakang siswa (pupil formative experience) meliputi jenis kelamin siswa, tempat kelahiran, tingkat sosial ekonomi, dari keluarga bagaimana siswa berasal dll. Kepribadian mereka bermacam-macam ada yang pendiam, ada yang periang, ada yang suda bicara, ada yang kreatif, keras kepala, manja dan sebagainya.
b. Sifat yang dimiliki siswa (pupil properties) meliputi kemampuan, pengetahuan dan sikap. Tidak dapat disangkal bahwa setiap siswa memiliki kemampuan atau tingkat kecerdasan yang bervariasi. Perbedaan-perbedaan semacam itu menuntut perlakuan yang berbeda pula baik dalam penempatan atau pengelompokan siswa maupun dalam perlakuan guru dalam menyesuaikan gaya belajar. Karena itu perbedaan anak pada aspek biologis, intelektual dan psikologis tersebut dapat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar.
Anak didik atau siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi jarak dan irama perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama, disamping karakteristik lain yang melekat pada diri anak.

4. Sarana dan Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran misalnya media pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah dan lain-lain. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran misalnya jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil dan lain-lain. Kelengkapan saran dan prasarana akan membantu guru dalam menyelenggarakan proses pembelajaran dengan demikian sarana dan prasarana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran.
Terdapat beberapa keuntugan bagi sekolah yang memiliki kelengkapan sarana dan prasana. Pertama, kelengkapan sarana dan prasarana dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru mengajar. Mengajar dapat dilihat dari dua dimensi yaitu sebagai proses penyampaian materi pelajaran dan sebagai proses pengaturan lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Jika mengajar dipandang sebagai proses penyampaian materi, maka dibutuhkan sarana pembelajaran berupa alat dan bahan yang dapat menyalurkan pesan secara efektif dan efisien, sedangkan manakala mengajar dipandang sebagai proses mengatur lingkungan agar siswa dapat belajar, maka dibutuhkan sarana yang berkaitan dengan berbagai sumber belajar yang dapat mendorong siswa untuk belajar. Kedua, kelengkapan saran dan prasarana dapat memberikan berbagai pilihan pada siswa untuk belajar. Setiap siswa pada dasarnya memiliki gaya belajar yang berbeda. Siswa yang auditif akan lebih mudah belajar melalui pendengar, sedangkan tipe siswa yang visual akan lebih mudah belajar melalui penglihatan.

5. Kegiatan Pembelajaran
Pola umum kegiatan pembelajaran adalah terjadinya interaksi antara guru dan anak didik dengan bahan sebagai perantaranya. Guru yang mengajar, anak didik yang belajar. Maka guru adalah orang yang menciptakan lingkungan belajar bagi kepentingan belajar anak didik.
Dalam kegiatan belajar mengajar, pendekatan yang guru ambil akan menghasilkan kegiatan anak didik yang bermacam-macam. Guru yang menggunakan pendekatan individual, misalnya berusaha memahami anak didi sebagai makhluk individual dengan segala persamaan dan perbedaannya. Guru yang menggunakan pendekatan kelompok berusaha memahami anak didik sebagai makhluk sosial, dengan tingkat keberhasilan belajar mengajar yang tidak sama pula. Perpaduan dari kedua pendekatan itu malah akan menghasilkan hasil belajar mengajar yang lebih baik.
Strategi penggunaan metode mengajar amat menentukan kualitas hasil belajar mengajar. Hasil pembelajaran yang dihasilkan dari penggunaan metode ceramah tidak sama dengan hasil pembelajaran yang dihasilkan dari penggunaan metode tanya jawab atau metode diskusi.

6. Lingkungan

Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran yaitu :
a. Faktor organisasi kelas, yang di dalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas merupakan aspek penting yang bisa mempengaruhi proses pembelajaran. Organisasi kelas yang terlalu besar akan kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kelompok belajar yang besar dalam satu kelas berkecenderungan :
1. Sumber daya kelompok akan bertambah luas sesuai dengan jumlah siswa, sehingga waktu yang tersedia akan semakin sempint.
2. Kelompok belajar akan kurang mampu memanfaatkan dan menggunakan semua sumber daya yang ada. Misalnya dalam penggunaan waktu diskusi. Jumlah siswa yang terlalu banyak akan memakan waktu yang banyak pula, sehingga sumbangan pikiran akan sulit didapatkan dari setiap siswa.
3. Kepuasan belajar setiap siswa akan kecenderungan menurun. Hal ini disebabkan kelompok belajar yang terlalu banyak akan mendapatkan pelayanan yang terbatas dari setiap guru, dengan kata lain perhatian guru akan semakin terpecah.
4. Perbedaan individu antara anggota akan semakin tampak, sehingga akan sukar mencapai kesepakatan. Kelompok yang terlalu besar cenderung akan terpecah ke dalam sub-sub kelompok yang saling bertentangan.
5. Anggota kelompok yang terlalu banyak berkecenderungan akan semakin banyak siswa yang terpaksa menunggu untuk sama-sama maju mempelajari materi pelajaran baru.
6. Anggota kelompok yang terlalu banyak berkecenderungan akan semakin banyak siswa yang enggan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan kelompok.
b. Faktor iklim sosial – psikologis maksudnya, keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran. Iklim sosial ini dapat terjadi secara internal dan eksternal.
Iklim sosial – psikologis secara internal adalah hubungan antara orang yang terlibat dalam lingkungan sekolah misalnya iklim sosial antara siswa dengan siswa, antara siswa dengan guru, antara guru dengan guru bahkan antara guru dengan pimpinan sekolah.
Sekolah yang mempunyai hubungan yang baik secara internal, yang ditunjukkan oleh kerjasama antar guru, salaing menghargai dan saling membantu, maka memungkinkan iklim belajar menjadi sejut dan tenang sehingga akan berdampak pada motivasi belajar siswa. Sebaliknya, manakala hubungan tidak harmonis, iklim belajar akan penuh dengan ketegangan dan ketidaknyamanan sehingga akan mempengaruhi psikologis siswa dalam belajar.
Iklim sosial – psikologis eksternal adalah keharmonisan hubungan antara pihak sekolah dengan dunia luar, misalnya hubungan sekolah dengan orang tua siswa, hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga masyarakat dan sebagainya.
Iklim sosial yang banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan demografi keluarga (letak rumah) semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa.

7. Bahan dan Alat Evaluasi
Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat di dalam kurikulum yang sudah dipelajari oleh anak didik guna kepentingan ulangan. Biasanya bahan pelajaran itu sudah dikemas dalam bentuk buku paket untuk dikonsumsi oleh anak didi. Setiap anak didik dan guru wajib mempunyai buku paket tersebut guna kepentingan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Bila tiba masa ulangan, semua bahan yang telah diprogramkan dan harus selesai dalam jangka waktu tertentu dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan item-item soal evaluasi. Gurulah yang membuat dengan perencanaan yang sistematis dan dengan menggunakan alat evaluasi. Alat-alat evaluasi yang umumnya digunakan tidak hanya benar-salah (true – false) dan pilihan ganda (multiple choise) tapi juga menjodohkan (matching), melengkapi (completion) dan essay.
Masing-masing alat evaluasi mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Benar – salah ( B – S) dan pilihan ganda adalah bagian dari tes objetif. Maksdunya, objektive dalam hal pengoreksian, tapi belum tentu objektif dalam jawaban yang dilakukan oleh anak-anak didik. Karena sifat alat ini mengharuskan anak didik memilih jawaban yang sudah disediakan dan tidak ada alternatif lain diluar dari alternatif itu, maka bila anak didik tidak dapat menjawabnya, cenderung melakukan tindakan spekulasi pengambilan sikap untung-untungan ketimbang tidak bisa.
Alat test dalam bentuk essaya dapat mengurangi sikap dan tindakan spekulasi pada anak didik. Sebab test ini hanya dapat dijawab bila anak didik betul-betul menguasai bahan pelajaran dengan baik. Bila tidak, kemungkinan besar anak didik tidak dapat menjawabnya dengan baik dan benar. Kelemahan alat test ini adalah dari segi pembuatan item soal tidak semua bahan pelajaran dalam satu semester dapat tertampung untuk disuguhkan kepada anak didik pada waktu ulangan. Essay memang alat test yang tidak objektif, karena dalam penilaiannya, kalaupun ada standar penilaian, masih terpengaruh dengan selera guru. Apalagi bila tulisan anak didik tidak mudah terbaca, kejengkelan hati segera muncul dan pemberian nilai tanpa pemeriksaanpun dilakukan.
Berbagai permasalahan yang telah dikemukaan tersebut mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar. Validitas dan reliabilitas data dari hasil evaluasi itulah yang mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar. Bila alat tes itu tidak valid dan tidak reliable, maka tidak dapat dipercaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar mengajar.

8. Suasana Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi biasanya dilaksanakan di dalam kelas. Semua anak didik dibagi menurut kelas masing-masing dan tingkatan masing-masing. Besar kecilnya jumlah anak didik yang dikumpulkan di dalam kelas akan mempengaruhi suasa kelas. Sekaligus mempengaruhi suasana evaluasi yang dilaksanakan. Sistem silang adalah tekhnik lain dari kegiatan mengelompokkan anak didik dalam rangka evaluasi. Sistem ini dimaksudkan untuk mendapatkan data hasil evaluasi yang benar-benar objektif.
Karena sikap mental anak didik belum semuanya siap untuk berlaku jujur, maka dihadirkanlah satu atau dua orang pengawas atau guru yang ditugaskan untuk mengawasinyak. Selama pelaksanaan evaluasi, selama itu juga seorang pengawas mengamati semua sikap, gerak gerik yang dilakukan oleh anak didik.
Sikap yang merugikan pelaksanaan evaluasi dari seorang pengawas adalah membiarkan anak didik melakukan hubungan kerja sama diantara anak didik. Pengawas seolah-olah tidak mau tau apa yang dilakukan oleh anak didik selama ulangan. Lebih merugikan lagi adalah sikap pengawas yang sengaja menyuruh anak didik membuka buku atau catatan untuk mengatasi ketidakberdayaan anak didik dalam menjawab item-item soal. Dengan dalih, karena koreksinya sistem silang, malu kebodohan anak didik diketahui oleh sekolah lain.
Suasana evaluasi yang demikian tentu saja, disadari atau tidak, merugikan anak didik untuk bersikap jujur dengan sungguh-sungguh belajar di rumah dalam mempersiapkan diri menghadapi ulangan. Anak didik merasa diperlakukan secara tidak adil, mereka tentu kecewa, mereka sedih, mereka berontak dalam hati, mengapa harus terjadi suasana evaluasi yang kurang enak dipandang mata. Dimanakah penghargaan pengawas atas jerih payahnya belajar selama ini.
Dampak dikemudian hari dari sikap pengawas yang demikian, adalah mengakibatkan anak didik kemungkinan besar malas belajar dan kurang memperhatikan penjelasan ketika belajar mengajar berlangsung. Hal inilah yang seharusnya tidak boleh terjadi pada diri anak didik. Inilah dampak yang merugikan terhadap kualitas pembelajaran.


DAFTAR PUSTAKA 
Sanjaya, Wina, 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana.
Syah, Muhibbin,2002. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta. Sholihin, Muchlis, 2006. Psikologi Belajar PAI. Pamekasan : Stain Pamekasan Press.
Muhaimin, 2002. Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam Di Sekolah, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Kurikulum 2013 Berjalan Efektif 19 Agustus

Kurikulum 2013 Berjalan Efektif 19 Agustus

Jakarta—Kurikulum 2013 telah diterapkan mulai Tahun Pelajaran Baru 2013/2014 pada 15 Juli lalu. Namun, pelaksanaannya baru akan efektif berjalan pada 19 Agustus mendatang. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, hal ini disebabkan ada sejumlah daerah yang selama bulan puasa sekolahnya libur total.

“Ada sekolah yang tidak memberikan materi pelajaran reguler, tetapi materi pembentukan karakter. Misalnya di Provinsi Gorontalo,” katanya saat memberikan keterangan pers di ruang kerjanya, Kemdikbud, Jakarta, Selasa (15/8/2013).

Mendikbud mengatakan, setelah satu bulan pelaksanaan Kurikulum 2013 akan dilakukan monitoring dan evaluasi (monev). Kegiatan monev, kata Mendikbud, akan dilakukan pada akhir bulan Agustus atau awal September. “Monev yang dilakukan bukan sampling, tetapi sensus. Setiap sekolah sasaran akan dilihat,” jelasnya.

Mendikbud menjelaskan, aspek pertama yang akan dilihat selama monev adalah terkait materi atau bahan ajar. Kegiatan monev akan melibatkan guru, peserta didik, kepala sekolah, pengawas, komite sekolah, dan orang tua. “Mereka diminta tanggapan dan kesan terhadap buku. Hal ini diperlukan sebab buku ini akan digunakan sebagai acuan buku pada semester 2, yang saat ini sedang disusun,” katanya.

Aspek lainnya, lanjut Mendikbud, adalah guru. Akan dilihat rapor guru mulai saat pelatihan nasional guru inti hingga guru sasaran. Tujuannya adalah ingin diketahui nilainya sebelum dilatih dan sesudah dilatih. “Kalau nilainya rendah akan dicek di lapangan sebagai proses pendampingan,” katanya.

Menurut Mendikbud, proses pendampingan memang tidak dilakukan dari awal. Alasannya adalah untuk memberikan kesempatan kepada guru melakukan kegiatan proses belajar mengajar.

Selain dinilai terhadap penguasaan materi dan metodologi mengajar, para guru juga akan dinilai kemampuannya dalam melakukan evaluasi. Jika sebelumnya penilaian menggunakan sistem numerik, sekarang dengan sistem deskriptif.

“Bisa jadi guru mengalami kesulitan dalam menilai. Oleh karena itu, diberikan pendampingan dalam melakukan evaluasi,” kata Menteri Nuh.

Kegiatan pendampingan melibatkan unsur dari instruktur nasional, guru inti, lembaga pendidikan dan tenaga kependidikan (LPTK), serta mahasiswa S2 dan S3 yang memahami konsep kurikulum. Hasil evaluasi akan digunakan untuk perencanaan implementasi Tahun Pelajaran 2014/2015.(ASW)

Cara Memperbaiki Komponen yang Korup di Windows 8 dengan Fitur DISM – Opsi I

Cara Memperbaiki Komponen yang Korup di Windows 8 dengan Fitur DISM – Opsi I

Salah satu tool yang paling sering digunakan untuk memperbaiki file yang korup di Windows Vista, 7 dan Server 2008 adalah System Update and Readiness Tool atau biasa disebut ChekSUR. Tool ini menjadi pilihan utama dan paling akurat untuk melihat sebarapa buruk korup yang terjadi di media penyimpanan dan juga kemampuan untuk memperbaiki bagian yang korup tersebut dengan baik.



Di Windows 8, semua tool tersebut sudah dirubah dan bukan lagi menjadi aplikasi terpisah. Microsoft secara cerdas membawa kemampuan ChekSUR di dalam sistem operasi Windows sehingga dapat bekerja secara otomatis dan diam-diam memperbaiki sistem yang korup. Cara manual untuk menggunakan tool ini adalah dengan DISM atau Deployment Imaging and Servicing Management.

Nah saya akan tunjukkan cara menggunakan tool DISM guna memperbaiki memori atau sistem yang korup di komputer Anda.
Pertama jalankah Elevated Command Promp, caranya klik kanan pada shortcut Command Prompt dan klik Run as Administrator.
Kemudian Anda pilih salah satu atau mau coba ketiganya tidak masalah, copy dan paste atau ketik kode perintah di bawah ke Command Prompt dan tekan enter.


Dism /Online /Cleanup-Image /CheckHealth
Dism /Online /Cleanup-Image /ScanHealth
Dism /Online /Cleanup-Image /RestoreHealth

CheckHealth: Perintah untuk melakukan pengecekan kesehatan sistem dan disk
ScanHealth: Perintah untuk melakukan pemindaian dan penyimpanan sebagai catatan log
RestroreHealth: Perintah untuk melakukan pengembalian file dan sistem yang korup
Sekarang kita coba cek kesehatan sistem, ketikkan Dism /Online /Cleanup-Image /CheckHealth dan tekan Enter.


Kedua kita coba dokumentasikan catatan file yang korup, ketikkan perintah Dism /Online /Cleanup-Image /ScanHealth lalu tekan Enter.


Dan terakhir adalah sesi yang paling penting, ketikkan kode perintah Dism /Online /Cleanup-Image /RestoreHealth lalu tekan Enter untuk memulai proses perbaikan. Anda akan membaca pesan The Operation complete successfully di layar Command Prompt jika seluruh proses perbaikan sudah selesai dilakukan dengan sempurna.



Itu tadi cara memperbaiki disk dan sistem yang korup dengan menggunakan fitur DISM secara manual, Anda tidak harus melakukan ketiga langkah di atas, tapi bila memang ingin cepat Anda wajib menjalankan kode perintah Restorehealth karena proses ini adalah proses yang paling krusial. Selamat Mencoba dan Semoga Berhasil.


Sumber: http://blog.fastncheap.com/cara-memperbaiki-komponen-yang-korup-di-windows-8-dengan-fitur-dism-opsi-i/#ixzz2brWiKhef

Download Silabus RPP Bahasa Inggris Berkarakter SMP/MTs Kelas 7,8,9

Menindak lanjuti komentar teman - teman di facebook yang mintak Silabus RPP Bahasa Inggris Berkarakter SMP/MTs Kelas 7,8,9, Alhamdulillah siang ini Blog Pustaka Aslikan bisa memenuhi permintaan dari teman-teman. Tapi sebelumnya saya mintak ma'af karena kesibukan yang padat jadi baru hari ini saya bisa posting Silabus RPP Bahasa Inggris Berkarakter SMP/MTs Kelas 7,8,9.

File Silabus RPP Bahasa Inggris Berkarakter SMP/MTs Kelas 7,8,9 ini berisikan :

(1) SK dan KD (SKKD) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
(2) Pemetaan SK dan KD (SKKD) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
(3) Silabus Bahasa Inggris Kelas 7,8,9
(4) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Bahasa Inggris Kelas 7 Semester 1-2.
(5) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Bahasa Inggris Kelas 8 Semester 1-2.
(6) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Bahasa Inggris Kelas 9 Semester 1-2.
(10) Program Semester (PROMES)
(11) Program Tahunan (PROTA)
(12) KKM Kriteria Ketuntasan Minimal.

File Silabus RPP Bahasa Inggris Berkarakter SMP/MTs Kelas 7,8,9 ini tersedia dalam format file Microsoft Office Word, jadi teman - teman bisa dengan mudah untuk mengeditnya.

Bagi teman - teman yang ingin mendownload silahkan klik link dibawah :

Link Download Silabus RPP Bahasa Inggris Berkarakter SMP/MTs Kelas 7,8,9


***Semoga Bermanfaat***

Cara Mudah Membuat Cover Facebook yang Cantik dan Menarik

Tips Cara Mudah Membuat Cover Facebook yang Cantik dan Menarik
Walaupun bukan sebuah keharusan tetapi memiliki cover timeline Facebook yang menarik menjadi daya tarik tersendiri apalagi jika beberapa teman Anda suka sekali usil dan mengomentari tampilan Faceook Anda yang asal asalan. Bukan hanya tidak menyenangkan, tetapi memang kenyataan itu pahit, memang benar adanya tampilan cover Timeline sering menjadi sasaran ejekan teman di Facebook. Saya sendiri pernah mengalami hal tak mengenakkan seperti itu.
Cara Membuat Facebook Cover Cantik dan Menarik
Kalau sudah begitu mau tak mau kita harus mengikuti jaman, tapi Anda tidak perlu bersusah payah seperti saya yang pontang-panting cari aplikasi untuk edit cover Facebook, karena sekarang Anda bisa menggunakan sebuah situs bernama CoverBud Designer. Di situs ini Anda dapat dengan mudah membuat cover time Facebook dengan memanfaatkan gambar dan album akun Facebook Anda. Saya akan coba memberikan panduan singkatnya untuk Anda.
  • Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengunjungi situs ini http://coverbud.com
  • Klik tombol Login with Facebook.
  • Berikan otorisasi akses Facebook ke aplikasi ini.
Design Facebook Cover Yang Menarik
  • Kemudian pilih salah satu template di halaman depan situs tersebut dan klik menu Customize.
Custom Facebook Cover
  • Sistem situs akan meminta otorisasi sekali lagi, klik saja Authorize App – OK.
CoverBud untuk Membuat Facebook Cover
  • Kemudian klik Next dan Anda akan dibawa ke halaman Background di mana Anda dapat memilhi background untuk cover Anda. Pilih salah satu dan klik Next.
Tutorial Membuat Facebook Cover
  • Di halaman Photos ini Anda dapat memilih foto untuk cover Anda, pilih saja salah satu yang paling Anda sukai dan klik tombol Next untuk melanjutkan.
Cara Membuat Facebook Cover Menggunakan CoverBud
  • Di halaman TEXT Anda dapat memilih gaya dan menambahkan beberapa kata sebagai pelengkap cover jika sudah selesai klik tombol PUBLISH.
Ingin Facebook Cover Cantik dan Menarik? Di Sini Tempatnya
  • Ini dia tampilan preview cover Anda, jika dirasa sudah yakin dan percaya diri klik menu Apply Cover on Facebook.
Facebook Cover dengan Tampilan Sesuai Keinginan
  • Dan inilah tampilan akhir cover setelah berhasil dipasang di timeline Facebok secara live.
Cara Membuat Facebook Cover Yang Cantik dan Menarik
Langkahnya lumayan panjang tapi yakinlah secara keseluruhan tidak sulit, yang perlu Anda lakukan adalah mengikuti petunjuk yang saya berikan. Silahkan dicoba seperti di atas ya.
Dengan ini anda bisa membuat tampilan facebook cover menjadi lebih cantik dan menarik untuk dilihat. Cobalah beberapa kali langkah-langkah di atas sampai anda menemukan tampilan cover yang paling pantas untuk anda.

Sumber : http://blog.fastncheap.com/cara-mudah-membuat-cover-facebook-yang-cantik-dan-menarik/

Cara Mengatasi Masalah Komputer Windows 7 yang Tak Mau Hidup Setelah Mode Sleep

Tips Cara Mengatasi Masalah Komputer Windows 7 yang Tak Mau Hidup Setelah Mode Sleep

Komputer merupakan sebuah sistem yang kompleks, ada banyak sistem yang mendukung agar komputer dapat berjalan sebagaimana mestinya. Usia pemakaian dan perawatan menjadi dua kunci utama daya tahan dan usia pakai komputer, tanpa perawatan yang baik komputer akan cepat usang dan lamban.



Cukup banyak pengguna yang mengalami masalah ini, terutama pengguna PC atau desktop. Penyebab utama masalah ini adalah fitur opsi Hybrid Sleep yang memang mengatur proses Sleep namun meletakkan operasi pada mode Hibernate sehingga menyebabkan hilangnya power komputer. Cara mengatasinya cukup mudah, ikuti langkah di bawah ini dan masalah Anda akan selesai.

Untuk mengatasi masalah ini tidak diperlukan aplikasi tambahan, yang pertama kita lakukan adalah melakukan sedikit modifikasi power option melalui Control Panel. Untuk lebih jelasnya, saya akan jabarkan dengan menggunakan gambar.
Pertama buka Control Panel – Power Options.


Pilih plan apapun, klik Change plan settings.


Pastikan Anda mengatur mode Sleep ke Never. Kemudian klik Change advance power settings.


Temukan pilih Allow hybrid sleep kemudian rubah ke posisi Off. Kemudian klik Apply dan tombol OK.



Sekarang coba rubah komputer ke mode sleep dan hidupkan kembali komputer ke mode on, komputer Anda segera terbebas dari masalah. Dengan begini anda tidak perlu khawatir lagi dengan Windows yang anda gunakan karena semua bisa diatasi dengan langkah mudah dan cepat.

Sumber: http://blog.fastncheap.com/cara-mengatasi-masalah-komputer-windows-7-yang-tak-mau-hidup-setelah-mode-sleep/#ixzz2b1efyGwy