"SELAMAT DATANG DI BLOG PUSTAKA ASLIKAN, SEMOGA BERMANFAAT"

Hindari Mengeluh..!!! Manusia dan Medsos Bukan Tempat Mengeluh, Lalu Kepada Siapa Kita Mengeluh...???

Kita semua pasti pernah mempunyai masalah dalam kehidupan. Ada kalanya kita merasakan bahagia dan senang, ada kalanya kita merasakan sedih dan pilu. Hal ini adalah sunnatullah.

Dalam menyikapi permasalahan yang dihadapi, seseorang memiliki beragam tindakan untuk mencurahkan perasaan dan uneg-unegnya kepada keluarga, teman, atau bahkan kepada benda-benda mati. Apalagi sering dijumpai tidak sedikit orang yang apabila mempunyai problem, selalu ia curhatkan di jejaring sosial seperti facebook atau twitter sehingga semua orang mengetahuinya.

Ada pula seseorang yang status update-nya adalah kegalauan hidup, seakan-akan tiada hari tanpa kebahagiaan. Semua yang ditulisnya adalah situasi mengerikan dalam hidupnya. Masalah-masalah kepada teman, guru, orangtua, atau bahkan masalah rumah tangga pun diceritakannya di sana. Tak peduli apakah itu aib atau bukan.

Mengeluh atau suka mengadukan permasalahan hidup kepada manusia artinya sama dengan tidak rela pada apa yang dikehendaki Allah SWT pada dirinya, merasa tidak puas akan pemberian Allah, merasa tidak ikhlas pada apa yang terjadi pada dirinya padahal semua itu adalah bentuk ujian dari Allah SWT.


Diterangkan dalam kitab Riyadhu Akhlaqis Sholihin, karangan syekh Ahmad bin Muhammad Abdillah.

Imam Al-Junaid mengatakan :

مَنْ أَصْبَحَ وَهُوَ يَشْكُو ضَيْقَ الْمَعَاشِ فَكَاَنَّمَا يَشْكُو رَبَّهُ وَمَنْ أَصْبَحَ لِأُمُوْرِ الدُّنْيَا حَزِيْنًا فَقَدْ أَصْبَحَ سَاخَطًا عَلىَ اللهِ

Artinya: “Barangsiapa suka mengadukan kesulitannya kepada sesama manusia, maka seolah-olah ia mengadukan Tuhannya (kepada mamusia tersebut). Dan barangsiapa merasa sedih dengan kondisi duniawinya, maka dia menjadi orang yang membenci Allah.”

Pertanyaannya, apakah memang tidak boleh melakukan curhat kepada sesama manusia, seperti seorang kawan kepada kawan lainnya, atau seorang istri kepada suami atau sebaliknya? Tentu saja boleh sepanjang curhat itu tidak bermakna “ngrasani" atau menggunjing Allah SWT. Curhat kepada sesama manusia boleh dilakukan selama masih dalam koridor diskusi atau meminta nasihat untuk mendapatkan cara-cara terbaik untuk keluar dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi sebab memang ada kewajiban untuk saling tolong menolong dan nasihat menasihati diantara sesama manusia. Artinya setiap musim memiliki hak untuk mendapatkan nasihat tentang alternatif solusi dari kesulitan-keulitan yang ada.

Lalu, kepada siapa kita harus mengeluh???

Sesungguhnya semua masalah itu tidak sepantasnya disebar dan diceritakan kepada setiap orang yang diadukannya. Cukup semua perkara yang dihadapi seorang muslim hanya dicurhatkan kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Seorang muslim hanya akan menampakkan kelemahannya di hadapan Allah, tidak kepada makhluk yang sama-sama lemah.

Dikisahkan,  Nabi Ya’qub ‘alaihissalam ketika menghadapi kesedihan berupa kehilangan putranya, Yusuf, sehingga anak-anaknya yang lain mengiranya akan bertambah sakit dan sedih. Maka dengarlah jawaban Nabi Ya’qub yang perlu diteladani setiap muslim,

قَالَ إِنَّمَا أَشْكُوْ بثّيْ وَ حُزْنِيْ إِلَى اللهِ

“Dia (Ya’qub) menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (QS Yusuf: 86)

Benar saja. Jika seseorang menampakkan dan mengadukan kesedihan serta kesulitan kepada manusia, maka hal itu tidak meringankan kesedihan terdebut. Namun apabila seseorang mengadukan kesedihan itu kepada Allah, itu lah yang akan bermanfaat baginya. Bagaimana tidak? Sedangkan Allah Ta’ala telah menjanjikan hal itu dalam firman-Nya.

وَ إِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيْبٌ أُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” [QS Al Baqarah: 186]

Ayat di atas menunjukkan bahwa kedekatan dan janji Allah itu benar-benar haq. Allah berfirman :

وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الوَرِيْدِ

“Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” [QS Qaf: 16]

Semoga bermanfaat...!!!!

Sumber:
https://muslim.or.id/10477-curhat-hanya-kepada-allah.html

https://islam.nu.or.id/post/read/81752/berhentilah-mengeluh-kepada-manusia-bermunajatlah-kepada-allah

Related Posts:

  • Tradisi TingkepanAssalamu’alaikum Wr. Wb. KH. Qohwanul Adib yang Kami hormati, Doa apa yang dibaca saat menghelat acara Tingkepan? Dan pada saat kandungan berumur berapa, waktu yang tepat untuk menyelenggarakan tingkepan? (Rustam, Surabaya) … Read More
  • 4 Perempuan Yang Berada Di Surga dan 4 Perempuan Yang Berada Di Neraka4 Perempuan Yang Berada Di Surga Nabi Muhammad SAW bersabda yang Artinya : "Datang dari Nabi SAW. bahwa beliau bersabda : Empat perempuan berada di surga dan empat perempuan berada di neraka dan beliau menyebutkan di antara … Read More
  • Manfaat Gerakan Sholat bagi KesehatanBegitu banyak Manfaat Gerakan Shalat bagi Kesehatan tubuh manusia. Semakin sering kita sholat dengan benar, semakin banyak manfaat yang kita peroleh untuk kesehatan diri kita dengan syarat semua gerakan sholat dilakukan denga… Read More
  • Meneladani Rumput MENELADANI RUMPUT Oleh : KH. Abdullah Habib Faqih Bila kamu memperhatikan kehidupan rumput di halaman pondokmu atau di sawah belakang sekolahanmu, maka kamu akan dapatkan padanya keteladanan daya survive yang tinggi. … Read More
  • Renungan Bagi Seorang Anak Pernahkah kita membayangkan hidup tanpa Ayah dan Ibu....? Di saat itu tiada tempat mengadu, mengeluh, memohon belas kasih, dan tiada yang dimintai tolong. Itulah duka laranya..... Tapi sekarang, kenapa saat kita masih didam… Read More

1 comment: