Shalat sebagai Rukun Islam ke dua sarat dengan makna dan hikmah yang terkait dengan aktivitas keseharian dalam kehidupan. Diantara hikmah shalat yaitu :
Pertama : Sebagaimana kita ketahui bahwa shalat dalam islam merupakan tiang Agama, juga sebagai amalan ibadah yang pertama kali dihisab oleh Allah SWT di Akhirat. Sebagai mana telah dijelaskan dalam hadis Nabi SAW :
Artinya : “Amal yang pertama kali akan dihisap bagi seseorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik maka dinilai baiklah seluruh amalnya yang lain dan jika shalatnya rusak maka rusak pula seluruh amalnya yang lain”. ( HR. Al-Thabrani )
Kedua : Menangkal berbagai bencana yang dapat membuat hati dan jiwa tidak tenang. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT,
Artinya : “…Sesungguhnya, shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar, Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al-‘Ankabuut : 45)
Dari ayat diatas shalat yang berisi do’a, puji – pujian kepada Allah SWT memberikan kesan kesucian dan Taqarrub kepada Illahi, karena itu manusia yang mengerjakan shalat dengan arti yang sesungguhnya, mereka terhindar dari perbuatan yang salah karena mereka senantiasa ingat kepada Tuhannya.
Perbuatan salah (dosa) yaitu perbuatan keji dan munkar akan dapat menggoncangkan hati dan jiwa. Semakin banyak dosa dan kesalahan yang dilakukan seseorang, akan semakin menggelisahkan jiwanya dan berbagai kekhawatiran muncul di dalam benaknya. Semakin goncang dan khawatir dalam kesehariannya, hidupnya akan semakin tidak tenang. Walaupun secara lahiriyah terlihat tenang karena di balut oleh harta atau yang lainnya, tetapi hati dan jiwanya terasa goncang dan gelisah.
Ketiga : Selain hal diatas, shalat dapat menjadi sarana penghapus dosa atau kesalahan, hal ini dijelaskan dalam sabda Nabi SAW yang berbunyi :
Artinya : “Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Rasul SAW bersabda : Shalat lima waktu dan shalat jum’at yang satu kepada jum’at yang lain adalah sebagai penghapus kesalahan yang terjadi pada waktu antara dua jum’at selama tidak melakukan dosa besar.
Dalam Hadis lain Nabi SAW bersabda :
Artinya : “diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a : bahwa dia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda : “jika ada suatu sungai di depan rumah seseorang yang di situ dia mandi lima kali dalam sehari, masihkah ada kotoran pada dirinya?” para sahabat menjawab : “tidak ada sedikitpun kotoran yang tersisa pada dirinya”. Rasulullah SAW melanjutkan sabdanya : “begitulah perumpamaan shalat lima waktu yang dengannya Allah menghapus dosa orang yang mengerjakannya”.(HR. Bukhari)
Dari kedua hadis di atas jelas bahwa Allah akan menghapus segala kesalahan (dosa) seseorang mana kala ia menjalankan kewajiban shalat dengan khusyu’, semata – mata hanya karena Allah dan hanya ingin mendapatkan RidhaNya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ (المؤمنون ۱-۲
Artinya : “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya”, (Al-Mu’minuun : 1-2)
Yang dimaksud khusyu’disini yaitu tunduk hati dan tetap ingat kepada Allah ketika mengerjakan shalat dan ketika memohon do’a kepada Allah.
Pertama : Sebagaimana kita ketahui bahwa shalat dalam islam merupakan tiang Agama, juga sebagai amalan ibadah yang pertama kali dihisab oleh Allah SWT di Akhirat. Sebagai mana telah dijelaskan dalam hadis Nabi SAW :
اَوَّلُمَا يُحَا سَبُ عَلَيْهِ اْلعَبْدُيَوْمَ اْلقِيَا مَةِالصَّلاَةُ فَاِنْ صَلُحَتْ صَلُحَ سَائِرُعَمَلِهِ , وَاِنْ فَسَدَ تْ فَسَدَسَائِرُعَمَلِهِ (رواه الطبرانى
Artinya : “Amal yang pertama kali akan dihisap bagi seseorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik maka dinilai baiklah seluruh amalnya yang lain dan jika shalatnya rusak maka rusak pula seluruh amalnya yang lain”. ( HR. Al-Thabrani )
Kedua : Menangkal berbagai bencana yang dapat membuat hati dan jiwa tidak tenang. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT,
إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ (العنكبوت ٤٥ )
Artinya : “…Sesungguhnya, shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar, Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al-‘Ankabuut : 45)
Dari ayat diatas shalat yang berisi do’a, puji – pujian kepada Allah SWT memberikan kesan kesucian dan Taqarrub kepada Illahi, karena itu manusia yang mengerjakan shalat dengan arti yang sesungguhnya, mereka terhindar dari perbuatan yang salah karena mereka senantiasa ingat kepada Tuhannya.
Perbuatan salah (dosa) yaitu perbuatan keji dan munkar akan dapat menggoncangkan hati dan jiwa. Semakin banyak dosa dan kesalahan yang dilakukan seseorang, akan semakin menggelisahkan jiwanya dan berbagai kekhawatiran muncul di dalam benaknya. Semakin goncang dan khawatir dalam kesehariannya, hidupnya akan semakin tidak tenang. Walaupun secara lahiriyah terlihat tenang karena di balut oleh harta atau yang lainnya, tetapi hati dan jiwanya terasa goncang dan gelisah.
Ketiga : Selain hal diatas, shalat dapat menjadi sarana penghapus dosa atau kesalahan, hal ini dijelaskan dalam sabda Nabi SAW yang berbunyi :
عن ابى هريرة رضي الله عنه قل : الصَّلوتُ اْلخَمْسُ وَاْلجُمْعَةُ الى اْلجُمُعَةِ كَفَّا رَةٌ لِمَابَيْنَهُمَامَا لَمْ تُغْشَ اْلكَبَائِرَ
Artinya : “Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Rasul SAW bersabda : Shalat lima waktu dan shalat jum’at yang satu kepada jum’at yang lain adalah sebagai penghapus kesalahan yang terjadi pada waktu antara dua jum’at selama tidak melakukan dosa besar.
Dalam Hadis lain Nabi SAW bersabda :
عن أبي هريرة : أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: (أرأيتم لو أن نهرا بباب أحدكم، يغتسل فيه كل يوم خمسا، ما تقول: ذلك يبقي من درنه). قالوا: لا يبقى من درنه شيئا، قال: (فذلك مثل الصلوات الخمس، يمحو الله بها الخطايا). ( رواه ا لبخا رى
Artinya : “diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a : bahwa dia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda : “jika ada suatu sungai di depan rumah seseorang yang di situ dia mandi lima kali dalam sehari, masihkah ada kotoran pada dirinya?” para sahabat menjawab : “tidak ada sedikitpun kotoran yang tersisa pada dirinya”. Rasulullah SAW melanjutkan sabdanya : “begitulah perumpamaan shalat lima waktu yang dengannya Allah menghapus dosa orang yang mengerjakannya”.(HR. Bukhari)
Dari kedua hadis di atas jelas bahwa Allah akan menghapus segala kesalahan (dosa) seseorang mana kala ia menjalankan kewajiban shalat dengan khusyu’, semata – mata hanya karena Allah dan hanya ingin mendapatkan RidhaNya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ (المؤمنون ۱-۲
Artinya : “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya”, (Al-Mu’minuun : 1-2)
Yang dimaksud khusyu’disini yaitu tunduk hati dan tetap ingat kepada Allah ketika mengerjakan shalat dan ketika memohon do’a kepada Allah.
0 komentar:
Post a Comment