Pembelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Pendekatan Teks
JAKARTA, KOMPAS.com- Pembelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 dalam impelementasinya menggunakan pendekatan berbasis teks.
Dengan berbasis teks, siswa menggunakan bahasa tidak saja hanya dijadikan sebagai sarana komunikasi, tetapi sebagai sarana mengembangkan kemampuan berpikir.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, Mahsun, di Jakarta, Selasa (26/2/2013), menjelaskan pada KTSP basisnya tidak pada teks, padahal pikiran yang lengkap, yang disampaikan orang dalam bahasa itu hanya dalam bentuk teks.
Mahsun menjelaskan, teks tidak diartikan sebagai bentuk bahasa tulis seperti teks Pancasila, yang sering dibacakan pada saat upacara. Teks dapat berwujud teks tertulis maupun teks lisan.
"Teks itu adalah ungkapan pikiran manusia yang lengkap yang di dalamnya ada situasi dan konteksnya," katanya. Teks, lanjut Mahsun, dibentuk oleh konteks situasi penggunaan bahasa yang di dalamnya ada register atau ragam bahasa yang melatarbelakangi lahirnya teks tersebut.
"Register itu meliputi apa pesan yang akan disampaikan, kepada siapa pesan itu disampaikan, dan dalam format bahasa seperti apa pesan itu dikemas," kata Guru Besar Linguistik Universitas Mataram itu.
Semua pelajaran bahasa Indonesia mulai jenjang sekolah dasar (SD) sampai dengan sekolah menengah atas (SMA) berbasis teks. Di jenjang SD sebanyak 30 jenis, SMP 45 jenis, dan SMA 60 jenis.
"Ketika (siswa) sudah selesai mengetahui bagaimana susunan teks itu maka selesailah (pelajaran) bahasa Indonesia. Jadi setiap kompetensi dasar ada indikator penilaiannya," katanya.
"Di kelas IV SD, siswa sudah mulai belajar cerpen. Bahasa sastra sebagai bahan pembelajaran ini akan membuat mata pelajaran menarik," kata Mahsun.
-----------------------------------------
Sumber: Kompas.Com
Berita Lengkap: http://edukasi.kompas.com/read/2013/02/26/21303951/ Pembelajaran.Bahasa.Indonesia.Menggunakan.Pendekatan.Teks
Penulis : Ester Lince Napitupulu | Selasa, 26 Februari 2013 | 21:30 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com- Pembelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 dalam impelementasinya menggunakan pendekatan berbasis teks.
Dengan berbasis teks, siswa menggunakan bahasa tidak saja hanya dijadikan sebagai sarana komunikasi, tetapi sebagai sarana mengembangkan kemampuan berpikir.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, Mahsun, di Jakarta, Selasa (26/2/2013), menjelaskan pada KTSP basisnya tidak pada teks, padahal pikiran yang lengkap, yang disampaikan orang dalam bahasa itu hanya dalam bentuk teks.
Mahsun menjelaskan, teks tidak diartikan sebagai bentuk bahasa tulis seperti teks Pancasila, yang sering dibacakan pada saat upacara. Teks dapat berwujud teks tertulis maupun teks lisan.
"Teks itu adalah ungkapan pikiran manusia yang lengkap yang di dalamnya ada situasi dan konteksnya," katanya. Teks, lanjut Mahsun, dibentuk oleh konteks situasi penggunaan bahasa yang di dalamnya ada register atau ragam bahasa yang melatarbelakangi lahirnya teks tersebut.
"Register itu meliputi apa pesan yang akan disampaikan, kepada siapa pesan itu disampaikan, dan dalam format bahasa seperti apa pesan itu dikemas," kata Guru Besar Linguistik Universitas Mataram itu.
Semua pelajaran bahasa Indonesia mulai jenjang sekolah dasar (SD) sampai dengan sekolah menengah atas (SMA) berbasis teks. Di jenjang SD sebanyak 30 jenis, SMP 45 jenis, dan SMA 60 jenis.
"Ketika (siswa) sudah selesai mengetahui bagaimana susunan teks itu maka selesailah (pelajaran) bahasa Indonesia. Jadi setiap kompetensi dasar ada indikator penilaiannya," katanya.
"Di kelas IV SD, siswa sudah mulai belajar cerpen. Bahasa sastra sebagai bahan pembelajaran ini akan membuat mata pelajaran menarik," kata Mahsun.
-----------------------------------------
Sumber: Kompas.Com
Berita Lengkap: http://edukasi.kompas.com/read/2013/02/26/21303951/ Pembelajaran.Bahasa.Indonesia.Menggunakan.Pendekatan.Teks
0 komentar:
Post a Comment