"SELAMAT DATANG DI BLOG PUSTAKA ASLIKAN, SEMOGA BERMANFAAT"

Zawaj Al-mubarok

Zawaj Al-Mubarok adalah seorang hamba sahaya yang telah dimerdekakan oleh tuannya. Kemudian ia bekerja sebagai penjaga kebun delima. Pada suatu hari si pemilik kebun datang ke kebun delima bersama sahabat-sahabatnya. Ia menyuruh Zawaj Al-Mubarok,

"Tolong ambilkan delima yang manis-manis!"

Al-Mubarok memetik beberapa buah delima dan memberikannya kepada pemilik kebun. Namun delima-delima yang ia petik ternyata masam. Kontan saja si pemilik kebun itu marah,

"Apa kamu tidak bisa membedakan mana delima yang manis dan mana yang masam?" Dengan ketakutan Al-Mubarok menjawab,

"Tuan tidak pernah memberi izin kepada saya untuk mengetahui mana yang manis dan mana yang masam."

Sang tuan merasa di permainkandan bertambah marah,

"Aneh, Kamu sudah bekerja di kebun ini beberapa tahun yang lalu, dan kamu mengatakan hal ini."

Si pemilik kebunmasih menyangka bahwa Al-Mubarok berbohong kepadanya. Akhirnya ia bertanya kepada tetangga-tetangganya yang tinggal disekitar kebun perihal al-Mubarok tersebut. mereka menjawab bahwa Al-Mubarok sama sekali belum pernah kelihatan memakan satu buah delima pun di kebun itu.

Si pemilik kebun kembali menemui Al-Mubarok,

"Wahai Al-Mubarok!, saya hanya mempunyai satu anak perempuan. dengan siapakah sebaiknya dia saya nikahkan?"

"Orang Yahudi menikah hanya karena harta, orang Nasrani menikah hanya karena kecantikan, orang Arab menikah hanya karena nasab sedangkan orang Islam menikah karena ketaqwaan. termasuk yang manakah tuan diantara keempat golongan tersebut? Saya punya pendapat, nikahkanlah putri tuan dengan seorang dari golongan yang tuan termasuk di dalamnya." Al-Mubarok Menjawab.

Si pemilik kebun berkata, "tidak ada di dunia ini orang yang lebih bertaqwa dibanding kamu wahai Al-Mubarok."

Kemudian ia menikahkan putrinya dengan al-Mubarok ini. dan hasil pernikahan ini melahirkan seorang ulama' yang sholeh dan alim, yaitu, Imam Abdullah ibnul Mubarok.

Sungguh benar firman Allah,

"Dan tanah yang baik, tanaman-tanamanya tumbuh subur dengan seizin Allah, dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana...." (Al-A'raaf : 58)

Related Posts:

  • Kisah Abdullah bin Umar dan Penggembala DombaSuatu hari Abdullah bin Umar r.a. pergi ke Mekkah. Waktu itu ia beristirahat di tengah perjalanan, datanglah seorang pengembala domba dengan piaraannya. Ibnu Umar berkata, "Wahai pengembala, saya mmau membeli satu domba dar… Read More
  • Kufur dan Syukur (Kisah Si Buta dan 2 Orang Temannya) Diriwayatkan dari abu hurairah ra, ia pernah mendengar Nabi Muhammad saw bersabda, bahwa Allah ingin menguji tiga orang bani Isroil. Mereka adalah si penderita kusta, si botak dan si buta,Kemudian Allah mengutus seorang ma… Read More
  • Kisah Orang Yang Mensyukuri dan Tidak Mensyukuri Nikmat AllahKisah Orang Yang Mensyukuri dan Tidak Mensyukuri Nikmat Allah, Ada tiga orang Bani Israil yang telah diuji oleh Allah SWT. Ketiga orang tersebut masing - masing menderita penyakit, ada yang menderita penyakit kusta, ada yang… Read More
  • Kisah Qorun Yang TamakQorun berasal dari keturunan dari Bani Israil. Ia dilahirkan di Mesir dan hidup pada zaman Nabi Musa as. Pada awalnya Qorun adalah pengikut Nabi Musa yang taat beribadah. setelah hartanya bertambah banyak, ia mulai malas beri… Read More
  • Zawaj Al-mubarokZawaj Al-Mubarok adalah seorang hamba sahaya yang telah dimerdekakan oleh tuannya. Kemudian ia bekerja sebagai penjaga kebun delima. Pada suatu hari si pemilik kebun datang ke kebun delima bersama sahabat-sahabatnya. Ia menyu… Read More

0 komentar:

Post a Comment