Manusia didalam menghadapi nikmat karunia Allah SWT terbagi tiga :

- Gembira dengan nikmat itu, bukan karena yang memberikannya, tetapi semata - mata karena kelezatan dan kepuasan hawa nafsu dari ni'mat itu, maka ini termasuk orang lalai (Ghafil), orang ini sesuai dengan firman Allah ; "Sehingga bila mereka telah puas gembira dengan apa yang diberikan itu, kami tangkap mereka dengan tiba - tiba (kami siksa mereka dengan tiba - tiba)."
- Orang yang gembira dengan nikmat karena ia merasa bahwa itu karunia yang diberikan Allah kepadanya, ini sesuai dengan firman Allah : "Katakanlah : Karena merasa mendapat karunia dan rahmat Allah, maka dengan itulah mereka harus gembira, yang demikian itu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan".
- Orang yang haya gembira dengan Allah, tidak terpengaruh oleh kelezatan lahirnya ni'mat, dan tidak karena karunia Allah, sebab ia sibuk memperhatikan Allah sehingga terhibur dari segala lain-Nya, maka tidak ada yang terlihat padanya kecuali Allah, ini sesuai dengan firman Allah : "Katakanlah : Hanya Allah, kemudian biarkan mereka dalam kesibukan mereka berkecimpung (main-main)".
(Al-Hikam :287)
Related Posts:
Jangan Menuduh Seseorang Sebagai Fasiq Atau Kafir Tanpa Alasan Yang Benar
Seorang muslim yang terjaga lisannya dari mencaci maki, adu domba dan kata-kata keji, akan memelihara dirinya untuk tidak terperosok ke dalam larangan Allah yang lebih berbahaya, yaitu menuduh orang lain sebagai fasiq atau … Read More
Dimana Posisimu...???
Orang-orang bijak pernah berpesan,
ما هلك عمرأ عرف قدر نفسه
"tak akan celaka orang yang kenal harkat dirinya"
Telah banyak orang binasa karena terlalu tinggi memasang harga diatas realita dirinya. Banyak yang lenyap dari… Read More
Wujudkan Keluarga Bahagia Dunia AkhiratWujudkan Keluarga Bahagia Dunia
Akhirat
Keluarga, bagian terkecil dari
masyarakat, tetapi sangat
mempengaruhi kualitas masyarakat.
Pemerintah sejak tahun 1994,
tepatnya tanggal 29 Juni,
memperingati hari keluarga secara
nasi… Read More
Wasiat Ibu Untuk Anaknya
Setelah Al Haris bin Amr (raja negeri Kanda) menikah dengan anak perempuan 'Auf bin Muhlim Asyaibani, diwaktu utusan di raja hendak membawa pengantin perempuan untuk disampaikan kepada Raja tadi, maka ibunya berwasiat kepada… Read More
Renungan Bagi Seorang Anak
Pernahkah kita membayangkan hidup tanpa Ayah dan Ibu....?
Di saat itu tiada tempat mengadu, mengeluh, memohon belas kasih, dan tiada yang dimintai tolong.
Itulah duka laranya.....
Tapi sekarang, kenapa saat kita masih didam… Read More
0 komentar:
Post a Comment