Dari Yahya bin Mu'adz Ar-Raazi, semoga Allah memberi rahmat kepadanya:
ﻣﻦ ﻛﺜﺮﺷﺒﻌﻪ ﻛﺜﺮﻟﺤﻤﻪ , ﻭﻣﻦ ﻛﺜﺮﻟﺤﻤﻪ ﻛﺜﺮﺷﻬﻮﺗﻪ ﻭﻣﻦ ﻛﺜﺮﺕ ﺷﻬﻮﺗﻪ ﻛﺜﺮﺕ ﺫﻧﻮﺑﻪ , ﻭﻣﻦ ﻛﺜﺮﺕ ﺫﻧﻮﺑﻪ ﻗﺴﺎ ﻗﻠﺒﻪ ﻭﻣﻦ ﻗﺴﺎ ﻗﻠﺒﻪ ﻏﺮﻕ ﻓﻰ ﺍﻓﺎﺕ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ وزينتها
"Barang siapa yang banyak kenyangnya, maka banyak dagingnya; barang siapa yang banyak dagingnya, maka besar syahwatnya; barang siapa yang besar syahwatnya, maka banyak dosanya; barang siapa yang banyak dosanya, maka keras hatinya; dan barang siapa yang keras hatinya, maka dia tenggelam dalam bahaya-bahaya dunia dan hiasannya."
Barang siapa yang banyak kenyangnya, maka banyak dagingnya. Berbeda dengan orang yang banyak makan sebab ketajaman dzikir. Hal ini tidak akan membahayakan karena sebagian dari para wali, thoriqotnya adalah banyak makan, karena cepat tercernanya makanan dengan panasnya bekas dzikir. Sesungguhnya bekas dzikir itu laksana api, berbeda dengan bekas sholawat kepada Nabi, yaitu sejuk.
Siapa saja yang banyak dagingnya, maka besar syahwatnya. Sedang perkara yang dapat memadamkan syahwat adalah lapar. Orang yang banyak syahwatnya, maka banyak dosanya, karena syahwat dapat menghalanginya dari Allah SWT. Orang yang banyak dosanya, pasti keras hatinya, sehingga tidak dapat menerima nasihat-nasihat. Barang siapa yang keras hatinya, maka dia tenggelam ke dalam bahaya dunia dan hiasannya.
sumber; kitab Nashoihul 'Ibad
ﻣﻦ ﻛﺜﺮﺷﺒﻌﻪ ﻛﺜﺮﻟﺤﻤﻪ , ﻭﻣﻦ ﻛﺜﺮﻟﺤﻤﻪ ﻛﺜﺮﺷﻬﻮﺗﻪ ﻭﻣﻦ ﻛﺜﺮﺕ ﺷﻬﻮﺗﻪ ﻛﺜﺮﺕ ﺫﻧﻮﺑﻪ , ﻭﻣﻦ ﻛﺜﺮﺕ ﺫﻧﻮﺑﻪ ﻗﺴﺎ ﻗﻠﺒﻪ ﻭﻣﻦ ﻗﺴﺎ ﻗﻠﺒﻪ ﻏﺮﻕ ﻓﻰ ﺍﻓﺎﺕ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ وزينتها
"Barang siapa yang banyak kenyangnya, maka banyak dagingnya; barang siapa yang banyak dagingnya, maka besar syahwatnya; barang siapa yang besar syahwatnya, maka banyak dosanya; barang siapa yang banyak dosanya, maka keras hatinya; dan barang siapa yang keras hatinya, maka dia tenggelam dalam bahaya-bahaya dunia dan hiasannya."
Barang siapa yang banyak kenyangnya, maka banyak dagingnya. Berbeda dengan orang yang banyak makan sebab ketajaman dzikir. Hal ini tidak akan membahayakan karena sebagian dari para wali, thoriqotnya adalah banyak makan, karena cepat tercernanya makanan dengan panasnya bekas dzikir. Sesungguhnya bekas dzikir itu laksana api, berbeda dengan bekas sholawat kepada Nabi, yaitu sejuk.
Siapa saja yang banyak dagingnya, maka besar syahwatnya. Sedang perkara yang dapat memadamkan syahwat adalah lapar. Orang yang banyak syahwatnya, maka banyak dosanya, karena syahwat dapat menghalanginya dari Allah SWT. Orang yang banyak dosanya, pasti keras hatinya, sehingga tidak dapat menerima nasihat-nasihat. Barang siapa yang keras hatinya, maka dia tenggelam ke dalam bahaya dunia dan hiasannya.
sumber; kitab Nashoihul 'Ibad
0 komentar:
Post a Comment