Menurut Yahya bin Mu'adz, ada 6 hal yang termasuk tipuan paling berbahaya.
1. Mengharapkan ampunan dari Allah tapi terus menerus melakukan dosa tanpa penyesalan.
2. Merasa dekat dengan Allah tapi tidak melakukan ketaatan.
3. Mengharap kesenangan surga dengan menyebarkan benih neraka.
4. Mencari istana orang orang yang taat tetapi selalu berbuat maksiat.
yakni ingin masuk surga tanpa berusaha menelusuri jalan ke arah sana, bahkan berani melakukan perbuatan yang bertentangan dengan perintah Allah. Dalam hal ini tidak mungkin ia mampu mendapatinya, sebab imbalan yang diperoleh seseorang adalah sesuai dengan amal perbuatannya.
Allah berfirman: "sungguh kamu akan dibalas sesuai dengan apa yang kamu perbuat." (Q.S. Ath-Tuur).
5. Menanti pahala tetapi tidak mau
beramal sholeh.
6. Mendambakan kasih sayang Allah
tetapi selalu melanggar ketentuan-
Nya.
Ia mengharapkan rahmat Allah, padahal perbuatrannya melampaui batas dengan melanggar ketentuan2-Nya, ia tidak mungkin berhasil mendapatkannya, sebagaimana sindiran seorang penyair yang didendangkan dalam Bahar Basith:
"Dia mengharap keselamatan,
namun dia tidak menempuh jalan keselamatan,
Sungguh, perahu pun tidak bisa berlayar di atas daratan."
1. Mengharapkan ampunan dari Allah tapi terus menerus melakukan dosa tanpa penyesalan.
2. Merasa dekat dengan Allah tapi tidak melakukan ketaatan.
3. Mengharap kesenangan surga dengan menyebarkan benih neraka.
4. Mencari istana orang orang yang taat tetapi selalu berbuat maksiat.
yakni ingin masuk surga tanpa berusaha menelusuri jalan ke arah sana, bahkan berani melakukan perbuatan yang bertentangan dengan perintah Allah. Dalam hal ini tidak mungkin ia mampu mendapatinya, sebab imbalan yang diperoleh seseorang adalah sesuai dengan amal perbuatannya.
Allah berfirman: "sungguh kamu akan dibalas sesuai dengan apa yang kamu perbuat." (Q.S. Ath-Tuur).
5. Menanti pahala tetapi tidak mau
beramal sholeh.
6. Mendambakan kasih sayang Allah
tetapi selalu melanggar ketentuan-
Nya.
Ia mengharapkan rahmat Allah, padahal perbuatrannya melampaui batas dengan melanggar ketentuan2-Nya, ia tidak mungkin berhasil mendapatkannya, sebagaimana sindiran seorang penyair yang didendangkan dalam Bahar Basith:
"Dia mengharap keselamatan,
namun dia tidak menempuh jalan keselamatan,
Sungguh, perahu pun tidak bisa berlayar di atas daratan."
0 komentar:
Post a Comment